E-Book Teknik Penilaian Risiko (Risk Assessment Techniques – RAT) merupakan sebuah seri e-book yang dibuat khusus untuk para profesional dan praktisi bidang Manajemen Risiko. Terdapat 31 seri e-book Teknik Penilaian Risiko yang dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan penilaian risiko: identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko. Pembelajaran melalui e-book ini juga dapat memelihara dan mengembangkan pemahaman Anda terhadap praktik manajemen risiko yang sejalan dengan PSB (Program Sertifikasi Berkelanjutan) LSP LPK MKS.

Seri e-book ini ditulis dan dikembangkan oleh beberapa praktisi bidang manajemen risiko, antara lain:
Dr. Antonius Alijoyo, CERG, QRGP
Principal di CRMS Indonesia
Fransiskus Bobby, M.M., ERMCP, QRMP
Risk Management Specialist di Tokopedia
Intan Jacob, M.M., QRMP
Head of Knowledge Management di CRMS Indonesia

Brainstorming

Brainstorming merupakan salah satu teknik yang mendorong sekelompok orang (minimal 2 orang) untuk melakukan percakapan yang mengalir bebas dalam rangka mengidentifikasi potensi risiko, bahaya, dan kegagalan yang terkait dengan kriteria untuk pengambilan keputusan dan/atau opsi untuk perlakuan risiko. Dalam kondisi tertentu, teknik ini juga memerlukan fasilitator untuk memandu jalannya curah pendapat agar prosesnya menjadi lebih terarah dan tidak terdapat dominasi suatu pihak.

Preliminary Hazard Analysis

Preliminary Hazard Analysis atau PHA adalah suatu metode analisis induktif sederhana yang sasarannya untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan situasi serta kejadian berpotensi bahaya yang dapat menyebabkan kerusakan untuk suatu kegiatan, fasilitas atau sistem. PHA sendiri dapat diaplikasikan pada setiap proses penilaian risiko, hanya saja fokusnya tertuju pada proses identifikasi dan klasifikasi potensi bahaya.

Fault Tree Analysis

Fault Tree Analysis atau FTA adalah teknik untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor yang dapat berkontribusi pada kejadian yang tidak diinginkan (disebut “kejadian puncak” / “peristiwa risiko utama”). Teknik ini dapat mengidentifikasi cara terbaik untuk mengurangi tingkat risiko dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi suatu peristiwa risiko. Faktor-faktor penyebab risiko diidentifikasi secara deduktif, disusun secara logis dan tergambar dalam bentuk diagram pohon yang menggambarkan hubungan logis antara faktor penyebab tersebut dengan peristiwa risiko.

Event Tree Analysis

Event Tree Analysis atau ETA merupakan suatu analisis untuk merepresentasikan urutan kejadian yang saling ekslusif dari suatu peristiwa risiko awal (initial event) sesuai alur berfungsi atau tidak berfungsinya sebuah sistem yang dirancang untuk menangani peristiwa tersebut. Tujuan teknik ETA adalah untuk menentukan apakah peristiwa tersebut dapat dikendalikan oleh sistem dan prosedur keselamatan yang telah didesain dan diterapkan dalam sistem, atau akankah peristiwa tersebut berkembang menjadi suatu kecelakaan serius.

Dalam penerapannya, selain untuk menentukan apakah sebuah peristiwa risiko dapat dikendalikan atau tidak, teknik ETA juga dapat digunakan untuk memodelkan suatu peristiwa risiko sisi atas (up-side risk).

Bow Tie Analysis

Bow Tie Analysis atau BTA adalah sebuah Teknik yang merujuk pada suatu diagram berbentuk dasi kupu-kupu yang menggambarkan atau memvisualisasikan peristiwa risiko yang anda hadapi, secara sederhana. Visualisasi diagram dasi kupu-kupu, sisi kiri mengambarkan manajemen risiko yang bersifat proaktif, sedangkan sisi kanan menggambarkan manajemen risiko yang bersifat protektif.

Teknik BTA dapat dibangun melalui sesi curah pendapat (Brainstorming) atau dibangun melalui penggabungan dua Teknik yaitu teknik analisis pohon kesalahan (Fault Tree Analysis – FTA) dan teknik analisis pohon kejadian (Event Tree Analysis – ETA).

Layer of Protection Analysis

Layer of Protection Analysis atau LOPA adalah sebuah teknik untuk melakukan penilaian lapisan proteksi pada suatu risiko yang dialami oleh organisasi. Teknik LOPA mampu menilai apakah suatu lapisan proteksi sudah memadai untuk menangani suatu risiko atau masih membutuhkan lapisan proteksi lainnya. Lapisan proteksi yang dimaksud merupakan bentuk penanganan risiko baik untuk mengendalikan atau menurunkan tingkat kemungkinan terjadinya peristiwa risiko atau tingkat konsekuensi yang dapat diterima/ditanggung oleh organisasi.

Multi Criteria Decision Analysis

Dalam proses pengambilan keputusan, para pembuat keputusan dihadapkan pada beberapa situasi yang membutuhkan alternatif pilihan strategi atau keputusan agar dapat mencapai sasarannya. Alternatif keputusan dibutuhkan sebagai pembanding seluruh keputusan yang mungkin diambil, yaitu keputusan yang paling mampu meningkatkan keberhasilan suatu strategi, memperbesar nilai (value) yang didapatkan atau mengurangi efek negatif yang diterima sebagai konsekuensi dari suatu peristiwa. Teknik analisis keputusan multi kriteria atau MCDA (Multi Criteria Decision Analysis) merupakan salah satu pendekatan yang mampu memilah mana keputusan yang lebih baik atau sesuai dengan kondisi yang ada.

Consequence / Probability Matrix

Tahap analisis risiko merupakan tahap yang krusial untuk dasar penentuan perlakuan risiko. Oleh karena itu, organisasi membutuhkan pendekatan yang komprehensif dalam menganalisis risiko, terutama untuk menentukan tingkat konsekuensi dan kemungkinan setiap risiko yang terindetifikasi. Teknik Matriks Konsekuensi / Probabilitas (Consequence / Probability Matrix – CPM) merupakan suatu sarana untuk menentukan dan menggabungkan penilaian konsekuensi dan kemungkinan untuk menghasilkan tingkat risiko. Matriks ini dapat dibuat dengan menggunakan metode kualitatif, semi kuantitatif, kuantitatif, atau bahkan gabungan di antaranya.

Cost/Benefit Analysis

Setiap opsi perlakuan risiko memiliki tujuannya masing-masing, pemilihan opsi perlakuan yang tepat dapat membantu organisasi meningkatkan efisiensi biaya dalam pengelolaan risiko. Analisis biaya/manfaat atau Cost/Benefit Analysis merupakan salah satu teknik penilaian risiko yang membantu penggunanya untuk memilih atau memutuskan opsi perlakuan mana yang perlu diambil untuk suatu risiko. Dalam prosesnya, analisis biaya/manfaat akan mempertimbangkan tingkat efisiensi biaya dan tingkat manfaat yang dapat diperoleh dari setiap perlakuan yang tersedia.

Structured or Semi-structured Interview

Proses mengidentifikasi risiko terkadang memerlukan waktu yang lama terlebih lagi apabila proses tersebut melibatkan para pemangku kepentingan yang relevan dalam satu waktu yang sama. Untuk dapat melakukan proses identifikasi risiko dalam kondisi tersebut, kita dapat melakukannya dengan metode tanya jawab/wawancara (interview). Dalam proses penilaian risiko (risk assessment), teknik wawancara terstruktur atau semi-terstruktur (Structured or Semi-structured Interview – SSI) bertujuan untuk mengidentifikasi risiko atau menilai tingkat efektivitas pengendalian yang sudah ada dan mengumpulkan masukan dari para pemangku kepentingan yang relevan terkait dengan penilaian risiko.

Decision Tree

Tujuan penerapan manajemen risiko salah satunya adalah untuk membantu organisasi dalam hal pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan memang sebaiknya melibatkan unsur manajemen risiko, sehingga alternatif pilihan dapat dipilih secara lebih tepat dan dapat meningkatkan tingkat keberhasilan pencapaian sasaran. Teknik Pohon Keputusan (Decision Tree – DT) dapat memvisualisasikan banyak alternatif keputusan, berikut dengan tingkat kemungkinan dan konsekuensinya. Teknik ini biasanya digunakan pada manajemen risiko proyek untuk menghitung nilai kemungkinan dan dampak dari setiap keputusan yang akan diambil, sehingga dapat membantu penggunanya untuk memilih keputusan terbaik di antara keputusan lainnya.

Cause and Effect Analysis

Apa yang seharusnya kita lakukan ketika menghadapi suatu risiko? Apa lagi jika bukan mencari tahu penyebab dan akibatnya. Mengetahui keduanya dapat membantu kita untuk menerapkan kendali yang tepat untuk menangani secara langsung penyebab dan akibat yang dapat dihasilkan apabila risiko tersebut terjadi. Teknik CEA (Cause and Effect Analysis) atau sering disebut diagram tulang ikan atau diagram Ishikawa merupakan alat yang digunakan untuk membantu memetakan penyebab dari suatu risiko. Penggunaan teknik ini dapat dikombinasikan dengan teknik curah pendapat (brainstorming) untuk membuka pemikiran dalam mempertimbangkan kemungkinan penyebab dari sebuah risiko, yang tentunya akan lebih baik jika melibatkan beberapa pihak yang terhubung dengan risiko tersebut.

Root Cause Analysis

Untuk membedakan apakah suatu penanganan ditujukan untuk mencegah atau mengobati merupakan hal yang tidak mudah. Anda dapat membayangkan fungsi rem pada kendaraan bermotor, apakah rem tersebut digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau untuk mengurangi dampak dari terjadinya kecelakaan? Tidak sedikit organisasi yang salah dalam menangani peristiwa risiko karena kesalahan dalam menerapkan penanganannya. Untuk menangani hal tersebut, terdapat teknik atau alat bantu yang cukup populer digunakan, yaitu Analisis Akar Penyebab (Root Cause Analysis – RCA). RCA berfungsi untuk menjawab pertanyaan mengapa suatu peristiwa risiko dapat terjadi. Sesuai dengan namanya, RCA berfokus pada proses identifikasi sumber risiko atau masalah.

Human Reliability Analysis

Manusia memang sering melakukan kesalahan, namun kesalahan tersebut masih dapat dicegah. Analisis Keandalan Manusia atau HRA (Human Reliability Analysis) merupakan salah satu metode untuk mengidentifikasi potensi peristiwa kegagalan yang disebabkan oleh manusia dengan memperkirakan probabilitas peristiwa-peristiwa tersebut. Input atau masukan dari metode ini dapat berupa data historis ataupun penilaian para ahli. HRA bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan atau kegagalan yang disebabkan oleh manusia dari suatu proses dan memberikan panduan bagaimana cara untuk memperbaikinya.

Hazard Analysis and Critical Control Points

Dalam kegiatan industri, bahaya harus dikendalikan secara efektif supaya tidak merugikan banyak pihak, terutama penggunanya. Pengendalian bahaya sangat krusial untuk diterapkan di setiap proses pengolahan produk dan dapat dilakukan dengan cara mengadopsi suatu teknik yang aplikatif di setiap tahap produksi. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah Teknik Analisis Potensi Bahaya dan Titik Kendali Kritis atau Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Teknik ini menjadi sangat populer dan banyak digunakan di industri pengolahan pangan, bahkan World Health Organization (WHO) telah mengadopsi dan mengakui secara resmi tentang pemanfaatannya di industri tersebut.

Business Impact Analysis

Business Impact Analysis merupakan alat bantu untuk menganalisis bagaimana suatu peristiwa risiko dapat mempengaruhi aktivitas operasional organisasi dan mengidentifikasi kapabilitas apa yang dibutuhkan untuk mengelola peristiwa risiko tersebut. Lebih lanjut, BIA bertujuan untuk mengidentifikasi proses bisnis yang penting bagi organisasi, kemudian memperkirakan risiko serta dampak terburuk yang dapat terjadi pada proses bisnis tersebut. Dengan demikian, teknik BIA memungkinkan organisasi untuk memahami bagaimana cara mengatasi suatu peristiwa risiko pada proses bisnis yang terganggu dengan menghitung Recovery Time Objectives (RTOs) dan Maximum Acceptable Outage (MAO).

Environmental Risk Assessment

Teknik ERA merupakan suatu proses yang mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi risiko dan bahaya (hazard) yang dapat mengancam lingkungan akibat aktivitas dari suatu bisnis atau organisasi. Teknik ini dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan terkait dengan tempat atau lokasi mana yang cocok untuk mendirikan suatu bangunan atau yang lainnya dengan mengetahui kondisi lingkungan dan memetakan bahaya.

Failure Modes and Effects Analysis

Kegagalan pada proses perlu dicegah dengan cara menerapkan suatu metode atau teknik yang sudah teruji penggunaannya dalam meningkatkan daya operasi proses termasuk seluruh komponen yang ada di dalamnya seperti manusia, teknologi, mesin dan lain sebagainya. Teknik yang dapat digunakan adalah Analisis Modus Kegagalan dan Dampak (Failure Modes and Effects Analysis – FMEA).

Scenario Analysis

Analisis skenario memungkinkan organisasi memprediksi peristiwa yang dapat terjadi di masa depan, dengan mempertimbangkan berbagai alternatif hasil yang dapat terjadi. Anda dapat menggunakan analisis skenario untuk mengidentifikasi tren bisnis, peristiwa risiko, perubahan teknologi, peraturan pemerintah, preferensi konsumen, dan sebagainya.

Cause and Consequence Analysis

Perlu diingat bahwa, meskipun risiko bersifat potensial, mempersiapkan pengendalian untuk menangani risiko sebelum risiko tersebut terjadi tidak akan membuat organisasi merugi – lebih baik mencegah dari pada mengobati. Lalu, bagaimana caranya mempersiapkan dan menerapkan pengendalian yang sesuai dan efektif? Caranya adalah mencari tahu sumber risikonya (penyebab) dan dampak yang akan ditimbulkan jika risiko tersebut terjadi (konsekuensi). Salah satu teknik penilaian risiko yang dapat membantu organisasi dalam menyelesaikan masalah ini adalah Analisis Sebab dan Konsekuensi (Cause and Consequence Analysis – CCA).

Risk Checklist

Adakah cara untuk mengidentifikasi risiko secara komprehensif dalam suatu aktivitas atau kegiatan usaha? Untuk menjawab hal tersebut, merujuk pada sifat risiko yang potensial, Anda tidak dapat memastikan bahwa seluruh risiko dapat teridentifikasi secara lengkap. Namun untuk mengoptimalkan proses identifikasi, Anda dapat melakukan cek silang (crosscheck) terkait risiko yang berhasil ditemukan dengan mengacu pada data historis, hasil benchmark, dan lain-lain.

Salah satu teknik identifikasi risiko yang berfungsi untuk membantu proses pengecekan silang adalah Risk Checklist atau Daftar Periksa Risiko. Teknik ini digunakan pada tahap akhir proses identifikasi risiko untuk meminimalisir jumlah risiko yang terabaikan dari suatu proyek atau kegiatan bisnis yang hendak dijalankan.

A Hazard and Operability Study

Dalam kegiatan industri, bahaya harus dikendalikan secara efektif supaya tidak merugikan banyak pihak, terutama penggunanya. Pengendalian bahaya sangat krusial untuk diterapkan di setiap proses pengolahan produk dan dapat dilakukan dengan cara mengadopsi suatu teknik yang aplikatif di setiap tahap produksi. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah Teknik Analisis Potensi Bahaya dan Titik Kendali Kritis atau Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Teknik ini menjadi sangat populer dan banyak digunakan di industri pengolahan pangan, bahkan World Health Organization (WHO) telah mengadopsi dan mengakui secara resmi tentang pemanfaatannya di industri tersebut.

Nominal Group Technique

Tahukah Anda, terdapat banyak teknik yang dapat membantu Anda mengambil keputusan pada proses identifikasi risiko, mencari solusi atau perlakuan risiko, dan menentukan opsi perlakuan risiko. Beberapa teknik yang cukup sederhana dan dapat dengan mudah Anda gunakan adalah Brainstorming, Delphi, Focus Group Discussion, dan Nominal Group Technique. Di antara keempat teknik tersebut, terdapat satu teknik yang paling terstruktur serta dapat digunakan sekaligus pada proses identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko. Teknik tersebut adalah Nominal Group Technique atau NGT – yaitu suatu proses diskusi kelompok yang melibatkan identifikasi masalah, pembuatan solusi, dan pengambilan keputusan.

Monte Carlo Simulation

Teknik MCS adalah teknik simulasi kuantitatif yang digunakan untuk menilai risiko dengan cara menghitung probabilitas hasil akhir akibat ketidakpastian dengan melibatkan variabel acak (random variable) berdasarkan karakteristik distribusi input/data yang dianalisis. Teknik MCS sangat tepat untuk diterapkan (strong applicable) dalam proses evaluasi risiko dan dapat diterapkan dalam proses analisis risiko.